SATU
Ingatkah
kau perjuangan mereka dulu?
Tiga
abad berjuang tak berlalu
Tak
juga tergenggam kemerdekaan itu
Merangkak
mereka sendiri
Dia
mati tak peduli
Darah
peluh tak bisa terbagi
Benci
kami menahan hati
Tombak
telah diruncingkan
Badan
telah ditegakkan
Apa
gerangan yang kurang?
Ingatkah
kau renungan mereka dulu?
Hingga
nyata menyapa mata
Kekuatan
yang tertahan oleh perbedaan
Mereka
menggenggam satu harapan
Berlandaskan
satu tujuan
Sadar
bahwa senapan pun tak mempan
Mereka
harus berjuang bersamaan
Dengan
tekad menjadi kawan
Bergandeng
tangan taklukan lawan
Barisan
mulai diluruskan
Ikatan
mulai dikencangkan
Derap
langkah menjadi satu irama hentakan
Teriakan
menjadi suara ledakan
Satukan
perjuangan!
Tapi
itu dulu, puluhan tahun yang lalu
Kini
lihatlah realita kita
Tercerai
berai bagai pasir di pantai
Berjalan
sendiri tanpa peduli
Termakan
ego diri sendiri
Perbedaan
yang seharusnya dapat disatukan
Kini
malah menjadi sumber perpecahan
Bernaung
pada atap yang sama
Namun
tak satu jua
Korupsi
merajalela
Moral
terkikis sudah biasa
Kemiskinan
menyiksa rakyat jelata
Bukan
ini yang mereka impikan
Bukan
ini yang kita inginkan
Kawan!
Apalagi
yang kau impikan?
Apalagi
yang kau lamunkan?
Bangkitlah!
Bangkitlah
dari keterpurukan!
Generasi
bangsa tak boleh diam
Melihat
keadaan negerinya yang berantakan
Kawan!
Marilah
kita bergandengan tangan
Menyatukan
tekad untuk kemajuan
Dalam
satu kesatuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar