Memandang langit yang begitu kelam
Tanpa cahaya, sunyi ku rasa
Setiap malam aku memandangnya
Tak pernah letih, ku terus memandangnya
Mengapa ini terjadi padaku
Hampa terasa diriku tanpamu
Tahukan engkau aku disini
Terus menunggumu, sepi sendiri
Dinginnya malam menusukku dari belakang
Menghembus jantungku, perihku rasa
Kini mengalir bersama air mata rindu
Yang bercucuran melawan hembusan angin
Dapatkah kau merasakannya?
Kesunyian bergetar untukmu
Dapatkah kau temaniku?
Walau hanya lewat mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar